Wenas1032 speaks


Jaga di RS Bhayangkara Brimob
September 16, 2009, 6:55 pm
Filed under: Case Reports | Tags: , ,

Yup… mulai bulan Agustus kemarin, aku mempunyai kesibukan baru, yaitu jaga di UGD RS Bhayangkara Brimob, Kelapa Dua. Bermula dari tawaran dr. Wanda (yang ternyata di sana lebih dikenal dengan nama dr. Bastian atau dr. Bas) untuk jaga di sana, akhirnya aku memutuskan untuk menghabiskan malam mingguku dengan jaga UGD.

Banyak sih kasus yang menarik (baca: membingungkanku) selama 1,5 bulan ini jaga. Cuma setiap kali pengin bercerita, pasti terbentur dengan alasan klise, “cape”, karena setelah jaga di sana aku harus langsung jaga lagi di Sudirman. Dan bisa ditebak, setelah selesai jam jaga di Sudirman, yang di otak hanya satu, “pulau kapuk” alias tidur.

Oke, mungkin ada beberapa kasus yang masih bisa kuingat. Sabtu lalu, tanggal 12 September 2009, terpaksa aku harus menandatangani 2 surat kematian. Yang pertama sih D.O.A alias meninggal ketika sampai di rumah sakit. Ini sih ga menarik untuk dibahas ya. Penyebab kematian diperkirakan karena gagal napas, entah karena apa. Yang jelas dia mempunyai riwayat sakit jantung dan sudah tidak sadarkan diri sejak +- 2 jam sebelum masuk rumah sakit, dan tragisnya dia terlambat dibawa ke rumah sakit karena tidak ada yang mengantarkannya. Semua sedang sibuk shalat Tharawih.

Kasus kedua, laki-laki 59 tahun, riwayat DM. Dia biasa berobat ke puskesmas dan mengkonsumsi obat hipoglikemik oral. Menurut penuturan istrinya, gulanya tidak pernah lebih dari 250an. Nah, malam itu sekitar pukul 20.00 kurang (sebelum aku datang), dia datang ke UGD dan ketika diperiksa kadar gulanya 400 sekian. Dia hanya mengeluhkan sakit kepala dan oleh dokter sebelumnya diberi vitamin dan analgesik. Mendadak sesampainya di rumah, dia menelpon rumah sakit karena mengeluh gelisah, dan dia ingin dirawat inap saja. Sekitar pukul 21.00 dia datang ke UGD, KU masih cukup baik, kesadaran compos mentis, T: 110/70, N: 88x/menit, RR: 24xmenit. Dia hanya mengeluhkan sakit kepalanya masih dan dia merasa  mual dan gelisah. Akhirnya kuputuskan untuk memberi infus NS dengan pertimbangan sesuai dengan komposisi cairan fisiologis dan tidak mengandung gula. Kuberikan obat H2-antagonis untuk mengurangi mual yang dirasakan. Setelah itu kukirim dia ke ruangan untuk rawat inap dengan instruksi supaya OHO diteruskan dan dia dicek kadar glukosanya 8 jam lagi. Oya, pasien menolak disuntik insulin.

Sejam setelahnya, perawat bangsal menelpon dan melaporkan bahwa tiba2 pasien gaduh gelisah, dan tidak kooperatif. Tensi sempat 90/60. Akhirnya pasien kumotivasi untuk tetap minum obat dan jangan pulang dulu. Tetapi pasien memberontak. Akhirnya setelah sekian lama merayu pasien, ada titik temu perundingan; pasien mau minum obat tetapi setelah itu dia minta pulang. Tetapi sebelum dia pulang, dia sempat mengatakan ingin BAB. Akhirnya kutinggal sebentar ke ruang perawat. Dan beberapa menit kemudian keluarga melaporkan pasien tidak bernapas, dan setelah kuperiksa ternyata memang plus.

Sedih juga, tidak bisa memberikan penanganan yang optimal, dan sulit rasanya menentukan penyebab kematian pasien ini. Koma hipoglikemi? Ketoasidosis? sepertinya tidak. Lalu kenapa?


5 Comments so far
Leave a comment

mksh yo bwt pngalamannya..
jd kangeeeen bgd ma yohan ne..mmuachh

Comment by agung

wkwkwk tersanjung ndes..baru hari kedua udah dapet comment, dari orang ganteng pula ;p
Sama2 Gung, ini juga hasil konsul sama dr. Joyo Santoso teman kita yang hebat itu… kamu punya blog ga Gung?

Comment by wenas1032

mantapp pak dokter….

Comment by Nia only

@nia: mantap apanya spul? hehe… ayo kpn lulus jd dokter kau?
@faisal: makasih ya supportnya. Sekarang saya masih jaga di RS Bhayangkara Brimob Kelapa Dua tiap sabtu malam. Moga2 bisa membantu mengobati yang sakit. Amin

Comment by wenas1032

wow…
pengalaman berharga pak, semoga berjalan dengaan baik tugasnya.
tugas mulia disertai ikhlas yangs angat tinggi 😀
SUKSES SELALU.. caiyo!!!

Comment by faizal kamal




Leave a comment